Minggu, 28 November 2010

Manusia dan Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. Keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya, dan adil bukan berarti membagi dengan rat tapi lebih kepada membagi sesuai kebutuhan.
Berbagai Macam Keadilan:
• Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
• Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
• Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.

Hubungan keadilan dengan sila ke-5 adalah :
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ( sila ke-5)
Makna sila ini adalah:

* Bersikap adil terhadap sesama.
* Menghormati hak-hak orang lain.
* Menolong sesama.
* Menghargai orang lain.
* Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.
Jadi, kita harus bersikap adil terhadap sesama dengan melihat kondisinya, menghargai dan menghormati hak orang lain jiga termasuk dalam keadian karena kita harus adil dalam menghargai hak-hak orang lain.

SUMBER : http://graha.students-blog.undip.ac.id/2009/06/12/makna-sila-pancasila/
: http://chachados.blogspot.com/2010/06/manusia-dan-keadilan.html

Jumat, 26 November 2010

manusia dan tanggung jawab

Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia atas tingkah laku atau perbuatannya yang disesngaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada keadaran atau keinsafan atau pengertian atas perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan orang lain. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia memiliki tanggung jawab. tanggung jawab juga mencirikan manusia beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena dia menyadari akibat baik atau buruknya perbuatan itu.
Macam- Macam tanggung jawab:
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
4. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
5. Tanggung jawab terhadap tuhan

-Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
-Tanggung Jawab terhadap keluarga menyangkut menjaga nama baik keluarga.
-Tanggung Jawab terhadap masyarakat menyangkut tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hodupnya dalam masyarakat tersebut.
-Tanggung Jawab terhadap bangsa dan negara, apabila masyarakat berbuat kesalahan wajib bertanggung jawab terhadap negara.
-Tanggung Jawab terhadap TUHAN, ini hal yang paling penting karena hubungan kita dengan TUHAN adalah bagian terpenting karena tuhan yang memberikan kehidupan kepada kita. dan dan tuhan mewajibkan kita bertanggung jawab terhadap hal kita lakukan sebelumnya. apabila kita salah tuhan akan memberikan hukuman-hukuman dan sanksi kepada kita.
Pengorbanan adalah sesuatu yang kita lakukan untuk mendapatkan hal yang kita inginkan.
Jadi tanggung jawab dan pengorbanan sangatlah berbeda tanggung jawab adalah kesadaran pada diri kita dan pengirbanan adalah hal yang kita lakukan untuk mendapatkan sesuatu.

sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab9-manusia_dan_tanggung_jawab.pdf

Rabu, 17 November 2010

manusia dengan pandangan hidup dan cita-cita

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk, yang disebut pandangan hidup.

Pandagan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:

a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak

kebenarannya

b. Pandangan hidup yang bempa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.

c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.



Cita – Cita

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan,

harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan

merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian

cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.

Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.

Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.

Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri.Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.

Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsa pun memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya bangsa Indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.
sumber :http://41215c4l177.wordpress.com/2010/06/11/manusia-dan-pandangan-hidup/

manusia dan penderitaan

Manusia dan Penderitaan


Penderitaan adalah sesuatu yang buruk dan sangat menyakitkan hati dan sebenarnya tidak dikehendaki atau diharapkan kedatangannya dihidup manusia.
Penderitaan yang Allah berikan bertingkat-tingkat sesuai dengan kemampuan manusia itu sendiri. Dan penderitaan merupakan realitas yang hadir didunia untuk melengkapi hidup manusia.
Manusia dan penderitaan adalah sebuah paket yang tidak dapat dipisahkan sebab sebenarnya saling melengkapi karena dengan penderitaan, manusia belajar menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dan belajar mengenal kesulitan untuk memperkuat hati dan hidup mereka.
Walau sebenarnya banyak dari kita terkadang merasa iri akan kebahagiaan yang orang lain rasakan dan membuat kita lebih menderita. Dan banyak pula manusia yang meratapi penderitaan mereka seakan penderitaan yang mereka alami adalah sebuah murka Allah yang tidak akan bisa diselesaikan. Namun terkadang penderitaan membuat manusia menjadi lebih buruk dari sebelumnya menjadi seseorang yang selalu berfikiran negatif tentang hidupnya dan orang lain.
Seharusnya jangan mengangap penderitaan yang kita alami adalah sebuah murka Allah tapi lebih kepada sebenarnya Allah sedang memberikan kita kasih sayang dengan cara-NYA dan percaya bahwa Allah selalu mempersiapkan penyelesaian dari semua penderitaan yang Allah berikan kepada kita, maka jangalah kita berputus asa dalam menghadapi semua penderitaan yang Allah berikan tapi jadikan pacuan untuk menjadi manusia yang kuat, taat, dan menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya.
Penderitaan juga mengajarkan kita tentang pasrah kepada Allah, mengajarkan keikhlasan, kesabaran, dan banyak lagi hikmah yang Allah berikan dalam bentuk penderitaan.
Bersyukur adalah sebuah kunci untuk menjadi manusia yang selalu pasrah menerima semua yang Allah berikan dan ikhlas dalam menyelesaikan masalah yang Allah berikan tanpa mengeluh. Dan percayalah Allah akan selalu memberikan jalan yang terbaik untuk kita walau dengan cara-NYA sendiri.

manusia dan keindahan

Sebelumnya kita pernah membahas tentang manusia. Sekarang kita akan membahas manusia dan keindahan.
Keindahan adalah sesuatu yang abstrak yang biasa diartikan bagus,permai, cantik, elok, dll. Benda yang memiliki sifat keindahan adalah benda-benda hasil karya seni, pemandangan alam dan banyak lagi bentuk-bentuk lainnya. Keindahan adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena manusia dapat menciptakan keindahan dan manusia juga menikmati keindahan itu sendiri.
1. Keindahan dalam arti luas :
Merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indahdan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selainbaik. juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yangindah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaanyang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yangdisebutnya 'symmetria' untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karyapahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadipengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
1. keindahan seni
2. keindahan alam
3. keindahan moral
4. keindahan intelektual

2. Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
3. Keindahan dalarn arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna. sumber (http://skyrider27.blogspot.com/2010/03/manusia-dan-keindahan.html)

Kerapihan adalah sesuatu yang tersusun dengan baik dan terlihat indah.
Keserasian adalah sesuatu yang dipadukan sedemikiaan bagusnya dengan paduan warna yang mempesona sehingga menimbulkan keindahan.
Dan menurut saya kerapihan dan kebersihan merupakan bagian dari keindahan karena dengan manusia membuat kerapihan dan keserasian dapat pula menciptakan keindahan dihidupnya. dan itu tidak dapat terpisahkan karena semua penggabungan itu dapat menciptakan keindahan yang kita inginkan.

Sabtu, 13 November 2010

bilangan biner

1. 8754:16=547 =2
547:16=34 =2 bil hex = 2232
34:16=2 =2
2 =0

2. 872:8=109 =0
109:8=13 =5 bil oktal = 1550
13:8=1 =5
0

3. (101110111)2
101=5 bil oktal = 567
110=6
111=7

4. (251)8
2=010 biner = 010101001
5=101
1=001

5. (110101101011)2
1101 = D bil hexa = D68
0110 = 6
1011 = 8

Kamis, 28 Oktober 2010

budaya dasar dan kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan dasar untuk mempelajari untuk mempelajari budaya serta pengetahuan umum tentang konsep yang di kembangkan dalam mengkaji masalah manusia.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Sastra (Sansekerta शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran".

Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan ...
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.

sumber:http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/03/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html